Apa yanga akan kau bayangkan jika kau mendengar kata “kiamat” ?
Pasti ada yang membayangkan sebuah kehancuran dan kemusnahan yang
massal.
Kata kiamat bukanlah kata yang asing lagi bagi kita. Terkadang kita
pun seolah-olah pernah mengalaminya, misalkan saat anda lupa membawa buku PR
anda sedangkan hari itu juga harus dikumpul ditambah dengan jarak rumah anda
yang tidak memungkinkan anda untuk kembali plus guru yang memberikan PR
tersebut termasuk guru yang paling killer yang pernah anda kenal, pasti anda
akan mengucapkan, “kiamat gue”.
Nah cerita kecil di atas menandakan betapa kata-kata kiamat bukanlah
kata yang asing atau kata yang masih tabu untuk kita kenal.
Berikut ini saya akan memaparkan sedikit pengetahuan saya
tentang kiamat terutama dalam sudut pandang fisika.
Kiamat dapat disebabkan dari banyak faktor, sebuah teori yang
dikenal istilahnya red giant. Teori ini menyatakan, bintang yang memiliki massa
lebih besar dari Matahari, saat proses fusi terhenti akan terjadi dorongan
gravitasi ke dalam massa bintang (tarikan gravitasi ke arah pusat bintang).
Karena inti bintang mendapat tekanan yang tinggi dari luar maka inti memberikan
reaksi keluar sehingga ukuran bintang menjadi sangat besar dan berwarna merah
(red giant). Pada tahap ini bintang akan mengembang menjadi ukuran
raksasa, sementara di bagian dalamnya, pusat bintang akan menghasilkan
gravitasi dan memulai terjadinya pengerutan. Saat mengerut pusat bintang
menjadi lebih panas dan rapat. Pada titik ini, sejumlah reaksi nuklir mulai
terjadi dan bisa menghentikan keruntuhan pusat bintang untuk sementara. Perlu
diingat, hanya Sementara.
Saat di pusat bintang hanya tersisa besi, maka tak
ada lagi pembakaran. Saat fusi tak lagi terjadi, dalam hitungan detik, bintang
memulai fasa akhirnya yakni keruntuhan gravitasi. Temperatur di pusat bintang
naik melebihi 100 miliar derajat, kemudian pusat bintang mengalami tekanan dan
mengecil namun kemudian mengembang menjadi super raksasa (supergiant) secara
tiba-tiba.
Energi pengembangan ini ditransfer ke selubung bintang, yang
kemudian memicu terjadinya ledakan dengan kekuatan maha dahsyat serta
memancarkan cahaya yang sangat besar dan terang yang disebut sebagai Supernova.
Dengan kata lain, bintang yang menjadi supergiant bersifat tidak
stabil, sehingga lebur dan hancur berkeping-keping dalam satu ledakan
Supernova. Tetapi tidak semua bintang mati mengalami Supernova. Sekali lagi,
hal ini tergantung dari besarnya massa bintang itu sendiri.
Setelah menjadi Supernova, semua materi yang tersisa segera
menyusut, bahkan yang sangat besarpun akan menyusut sampai lenyap. Sisanya
adalah ruangan kecil dengan gravitasi yang sangat besar. Bagian ini akan
menyedot semua material yang ada didekatnya bahkan cahayapun tak kan mampu
lolos dari gravitasinya. Inilah yang disebut sebagai lubang hitam. Semakin
banyak materi yang terhisap, semakin besar massa lubang hitam dan semakin besar
pula gravitasinya.
Sedangkan bintang kecil yang meledak sebagai Supernova tidak
mengakhiri hidupnya menjadi lubang hitam karena tekanan gravitasinya
tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam
dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Sehingga bintang tersebut mati
menjadi bintang kecil atau pulsar.
Matahari tidak akan mati menjadi lubang hitam karena massanya tidak
mampu untuk melakukan proses yang tersebut diatas. Matahari hanya akan berakhir
menjadi “bintang kerdil putih” setelah melalui tahap sebagai red giant.
Seandainya Matahari mati menjadi lubang hitam, maka orbit
planet-planet dalam tata surya tidak akan berubah karena massa lubang hitam
dari Matahari tetap 1 massa matahari. Orbit planet dipengaruhi oleh massa
bintang bukan pada bagaimana si massa ini berevolusi dalam bentuk bola raksasa
atau sebuah bola tenis. Tetapi tentu saja temperatur di Bumi akan berubah dan
kehidupan di Bumi akan menjadi gelap karena tidak ada sumber sinar.
Planet-planet yang mengorbit lubang hitam juga tidak akan
terhisap ke dalam lubang hitam karena semakin jauh sebuah obyek maka
pengaruh dari gravitasi yang menariknya akan semaki kecil. Dan seandainya
Matahari jadi lubang hitam, horizonnya hanya 3 km, dan itu berarti semua planet
yang memang berada di luar jarak 3 km itu akan baik-baik saja. Jarak Merkurius
saja hampir 60 juta km dari Matahari.
Tapi perlu diingat juga Matahari akan melalui masa dimana ia akan
menjadi raksasa merah dan pada saat itu planet-planet seperti Merkurius, Venus
dan Bumi sudah ditelan oleh Matahari yang mengembang tersebut.
Nah itu kiamat menurut teori Red Giant. Matahari akan membesar dan terus
mengembang hingga mengalami proses supernova dandapat menarik atau “menelan”
planet-planet yang berada disekitarnya, termasuk bumi.
Sekian dulu ya dari saya, kita akan bertemu lagi di halaman-halaman
berikutnya dengan informasi lainnya.
sumber :
Philip Brooks, 2000, Questions and Answers Stars and Planets, Kingfisher Publications Plc
Jane Walker, 1996, The Solar System, Aladdin Books Ltd
http://netsains.net/2012/04/asal-muasal-terjadinya-lubang-hitam/
sumber gambar :
http://www.profiledesigninc.com/images/OMOS-SO/Reach4theStars/Red-Giant.JPG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar